Mendeteksi Keberadaan Hantu dengan Ilmu Sains
Oleh : Solfi Indah
Halo Someg! Percayakah kalian akan adanya
hantu? Sebagian besar orang percaya dengan keberadaan hantu. Terlepas dari
ajaran kepercayaan masing-masing, sebuah survey di Inggris tahun 2014 menemukan
bahwa 52% partisipan percaya pada hal supernatural. Sementara itu survey oleh
Chapman University tahun 2015 mencatat bahwa 40% orang Amerika percaya pada
tempat-tempat berhantu. Hantu secara umum merujuk kepada roh atau arwah yang
meninggalkan badan karena kematian.
Hantu sendiri umumnya dideskripsikan
sebagai suatu zat yang berwujud seperti manusia, walaupun terkadang ada pula
kisah mengenai hantu hewan. Mereka diyakini menghuni tempat, objek atau orang
tertentu yang terkait dengan mereka pada saat mereka masih hidup. Tak sedikit para
ilmuwan menentang mengenai hal tersebut, walaupun sudah diselidiki selama
berabad-abad, tidak ada satu pun bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa suatu
tempat dihuni oleh roh orang mati. Namun, ilmu sains dapat menentukan kondisi
apa saja yang menunjukkan bahwa ada hantu di sekitarmu. Penasaran? Check
this out!
1. Medan Elektromagnetik yang Kuat
Selama beberapa tahun, seorang ilmuwan
saraf asal Kanada yang bernama Michael Persinger mempelajari tentang efek
elektromagnetik terhadap persepsi manusia terhadap hantu. Hal ini dilakukan
dengan menarik hipotesa tentang apa yang memunculkan ladang magnetik,
menganalisa apa yang tak terlihat secara kasat mata, serta apa yang membuat
seseorang merasakan hal tersebut sebagai " Kehadiran ".
Menurut sang ilmuwan, adanya pola aktivitas
aneh di otak yang disebabkan adanya ladang elektromagnetik tersebut, membuat
seseorang merasa ada hantu di dekatnya. Dalam studinya, Persinger menyebutkan
kalau seseorang diterpa ladang magnetik yang lemah selama 15 hingga 30 menit,
seseorang akan memiliki persepsi bahwa ada kehadiran yang tak terlihat di
ruangan tempat dia berada.
Hal ini sedikit membuktikan bahwa hantu
sebenarnya hanyalah persepsi otak kita yang agak 'kacau' karena faktor luar.
Penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh
Dr. Haryadi Suparto, pendiri Museum Kesehatan Dr. Adhyatma Surabaya, makhluk astral memang tertarik pada medan
elektromagnetik yang kuat.
2. Infrasound
Infrasound adalah suara dengan tingkat
intensitas yang sangat rendah, sampai-sampai manusia biasa tidak bisa
mendengarnya. Beberapa binatang seperti gajah, bisa mendengar jenis suara
semacam ini. Infrasound ini ternyata mampu dibuktikan secara ilmiah dan dapat
membuat seseorang tak nyaman secara fisiologis.
Vibrasi frekuensi rendah bisa menyebabkan
ketidaknyamanan psikologis pada seseorang. Kebisingan frekuensi rendah bisa menyebabkan
disorientasi, rasa panik, perubahan detak jantung dan tekanan darah, serta
perasaan ditakuti oleh hantu
Sebuah jurnal ilmiah berjudul 'Natural
Causes of Hauntings' meneliti tentang sebuah ruangan yang dilaporkan
berhantu. Setelah berbagai penelitian, ternyata penyebab utama ruangan tersebut
'terasa' berhantu adalah adanya sebuah kipas angin yang mengeluarkan 'suara tak
terdengar' yang menyebabkan adanya efek 'angker.' Gelombang suaranya yang hanya
19 Hz tak akan terdengar telinga kita, namun efeknya bisa membuat otak kita
kacau. Serta, tidak semua manusia dan hewan dapat mendengar frekuensi dibawah
19 Hz.
3. Tumbuhnya Jamur
Rumah siapa nih yang banyak ditumbuhi jamur?
Hati-hati jadi sarang hantu! Yap, ruangan yang lembab dan berjamur ternyata
juga disebut-sebut dalam penelitian ilmiah tentang penampakan hantu dan
pengalaman gaib lainnya. Seorang profesor dari Clarkson University bernama
Shane Rogers meneliti pertumbuhan jamur dan adanya aktivitas mistis di
dekatnya.
Shane Rogers mengamati adanya kesamaan
antara pengalaman paranormal dan efek halusinogen dari spora jamur yang tumbuh
di tempat lembab. Beberapa jenis jamur bisa menyebabkan gejala yang cukup
'angker', yakni ketakutan tak jelas dan tak bisanya memproses informasi dengan
benar.
Dalam pengumpulan datanya pun, beberapa
jamur beracun berada di beberapa tempat angker yang dikabarkan berhantu.
Karenanya menurut para ahli, makhluk astral senang berada di tempat berjamur.
4. Keracunan Karbon Monoksida
Pada tahun 1921, seorang dokter bernama
W.H. Wilmer mempublikasi cerita aneh tentang rumah berhantu dalam jurnal medis
yang berjudul American Journal of Ophthalmology.
Jurnal tersebut menceritakan sebuah cerita
unik di mana sebuah keluarga yang pindah ke sebuah rumah tua, mengalami
fenomena aneh yang terkait hal mistis. Keluarga tersebut mendengar suara-suara
aneh di malam hari, mendengar suara perabot rumah tangga yang tergeser secara
tiba-tiba, dan mendengar ada kehadiran orang lain di rumah tersebut yang diduga
hantu.
Ternyata rumah tersebut dipenuhi dengan
kandungan karbon monoksida yang bocor. Efek dari karbon monoksida bisa
menyebabkan seseorang mengalami halusinasi aural dan visual. Di saat itu,
kemampuan penglihatan dan rasa manusia bisa menembus batas normalnya.
5. Kinerja Otak dan Otot Tubuh
Someg pasti pada udah kenal sama yang namanya
'ketindihan' alias sleep-paralyzed kan? Atau udah ada yang pernah ngalamin
nih? Kalo Crewmeg sih belom :v (Alhamdulillah?)
Menurut sains, pengalaman ketindihan ini
adalah sesuatu yang sangat wajar terjadi. Karena, pada saat kita tidur otak
kita mengirim sinyal pada otot-otot tubuh kita agar nonaktif saat fase REM
(Rapid Eye Movement). Hal ini terjadi supaya saat kita mimpi macam-macam,
misalnya mimpi ngebunuh orang, kita enggak benar-benar ngebunuh orang di dekat
kita tanpa kita sadari. Hal seperti ini beneran bisa terjadi oleh orang yang
mengalami penyimpangan REM.
Nah, pada saat kita mulai sadar di fase
tidur non-REM, otot tubuh kita masih belum aktif, padahal otak kita udah mulai
aktif. Inilah yang terjadi pada orang ketindihan. Terkait halusinasi akan
adanya sosok yang menemani kita. Menurut Persinger, itu disebabkan oleh
rangsangan di belahan otak kanan yang membuat kalian merasakan kehadiran orang
lain. Padahal, itu cuma ilusi.
6. Ada Pihak Lain yang Memberikan Kesaksian atau Menyatakan Pengalaman yang Sama
Dalam sebuah studi ilmiah yang dilakukan
oleh tim psikolog dari Universitas London, kita akan merasa hal-hal mistis
karena kita percaya hal tersebut ada. Terlebih lagi hal mistis tersebut
diperkuat argumen dari orang lain.
Penelitian tahun 2014 oleh para psikolog
dari University of London meminta para partisipan untuk menonton pesulap, yang
seharusnya membengkokkan kunci besi dengan pikirannya. Yang tidak diketahui
partisipan lainnya adalah kalau ternyata beberapa partisipan di situ adalah
peneliti yang akan membuat cerita bohong.
Beberapa partisipan ini dipasangkan satu
sama lain. Partisipan yang palsu mengatakan pada pasangannya bahwa ia melihat
kunci terbengkok dengan jelas. Hasilnya, mereka yang dipasangkan dengan
partisipan palsu melaporkan bahwa mereka juga melihat kuncinya membengkok. Jadi
jika seseorang menyatakan bahwa ia mengalami, melihat atau merasakan sesuatu,
ada kecenderungan orang yang berada di kondisi yang sama akan mengatakannya
juga.
Menurut penulis studi ini, Christopher
French, jika seseorang secara percaya diri menyatakan bahwa dia melihat hantu,
secara psikologis otak pendengarnya akan merasionalkan informasi tersebut, dan
pada akhirnya akan percaya bahwa mereka juga melihat hantu.
7. Keinginan Diri Sendiri yang Ingin Percaya Hantu
Berdasarkan penelitian dari Universitas
London, manusia secara kultur didesain untuk percaya hantu. Hal ini dikarenakan
gagasan tentang kematian itu terlalu 'gelap' untuk dipercaya oleh masyarakat.
Oleh karena itu berbagai budaya selalu punya versi tentang kehidupan setelah
meninggal.
Seorang peneliti bernama Christopher French
menyatakan bahwa ada alasan khusus kenapa banyak orang percaya pada makhluk
astral. Menurutnya kita semua ingin percaya dimensi lain, tapi secara umum
banyak orang tidak suka membahas soal kematian. Frech menyambung bahwa kita
lebih mudah percaya langsung pada sesuatu ketika kita langsung diperlihatkan
bukti (misalnya: foto, rekaman suara atau video).
Mengutip pernyataan sang ilmuwan,
"lebih percaya untuk percaya sesuatu yang ingin kita percaya." Hal
tersebut sudah sangat menjelaskan mengapa hantu itu 'ada'.
Bagaimana menurut Someg? Sekali lagi, apa
kalian percaya akan adanya hantu? :)
Hmm... nggak kepikiran kalo bisa gini, wkwkw
ReplyDelete