Komet Minor : Seri Keenam dari Serial Bumi Tere Liye
Oleh : Galuh Ajeng dan Marsekal Aulia
Halo Someg! Gimana harimu? Biasa aja? Atau ada perkembangan untukmu yang menunggu di-notice sama doi? Crewmeg sendiri sih, tidak ada perkembangan seperti biasa. Kembali dengan post resensi kami yang update-nya dua minggu sekali ini. Kali ini, author membuat kolaborasi sama teman yang kebetulan seorang bucin novel, hehe.
Pasti Someg sudah pada tau kan kalau Tere Liye, penulis yang sekarang ini banyak digemari terutama oleh kalangan remaja ini sudah menerbitkan buku lanjutan dari serial 'Bumi'? Yaps! Buku ini merupakan buku keenam dari serial 'Bumi'. Oh iya, Crewmeg juga menulis resensi untuk buku sebelumnya, Komet, lho! Kalau belum dibaca buruan dibuka link berikut!--> https://megasus.sman1mojosari.sch.id/2019/02/komet-seri-kelima-dari-serial-bumi-tere.html
Nah Kalau yang sudah tau buku sebelumnya pasti sangat menunggu kedatangan buku ini, ya kan? Bahkan teman author yang bucin novel itu pun bilang "nggak usah dibaca Komet-nya, langsung skip aja ke Komet Minor, nggantung parah!". Yah, sekedar itu pandangan umum yang isinya kebanyakan curhatan dari author, mari simak resensi berikut!
Judul Buku : Komet Minor
Penulis : Tere Liye
Co-Author : Diena Yashinta
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan pertama, 11 Maret 2019
Jumlah Halaman : 376 halaman
Raib, Seli, dan Ali berhasil melewati
portal menuju komet minor. Mereka berpetualang bersama Batozar, mencegah Si Tanpa Mahkota mngumpulkan tiga potongan senjata untuk disatukan.
.
Ini adalah buku terakhir petualangan Raib, Seli, dan Ali melawan si tanpa mahkota. Well, cuma sama si tanpa mahkota aja
yang berakhir. Itu artinya masih ada petualangan lain di dunia paralel.
Di dalam seri ini, Bang Tere menyelipkan
beberapa fakta yang menarik. Sejak di buku 'Ceros dan Batozar', pembaca jadi penasaran
tentang Ali. Penasaran juga sih sama siapa oramg tua Raib sebenarnya.
Humornya nih, yang bikin seru. Beberapa kali
author tertawa karena humor-humor yang disajikan di sini. Ini juga karena Crewmeg tergolong receh juga, sih.
Perkembangan kekuatan tokoh seli keren. Tiap
kali tokoh seli bertarung aku pasti "WOW!" dalam hati. Tapi tokoh
Raib, yang tokoh utama terlihat nggak begitu berkembang. Dengan kehadiran
tokoh Batozar yang powernya "WOW", para tokoh baru yang enggak kalah kuat, Seli
yang berkembang pesat, dan beberapa fakta tentang Ali, peran Raib rasanya seperti
cuma tokoh sampingan. Padahal Raib kan tokoh utama ya kan? Ali? Uuh, kupikir
hampir semua pembaca suka atau istilahnya ngefans dengan Ali. Ali selalu mempesona :v
Plot twistnya agak sukar untuk ditebak. Teman author beberapa kali tertipu oleh plot twist yang disajikan Bang Tere. Sebenarnya banyak
pembaca yang mampu menebak alur dengan mudah karena sudah memahami pola pikir
para tokoh, terutama Ali.
Namun, endingnya kurang rasanya kurang greget. Mungkin karena buku ini adalah final, maka para tokoh kuat di buku
sebelumnya juga akan muncul. Tapi tidak, Miss Selena, Av, Faar, dan tokoh-tokoh lain yang author tunggu-tunggu sampai akhir buku pun tak kunjung keluar. Mereka berempat menghadapi Si Tanpa Mahkota bersama
dengan tiga tokoh baru dari klan Komet Minor. Padahal dalam ekspektasiku, Si Tanpa Mahkota akan diserang dengan dahsyat oleh para tokoh kuat dari buku
sebelumnya dan pasukan dunia paralel. Dan lagi-lagi alur ceritanya agak monoton. Jadi
agak bosan pas bacanya :')
Well, nggak sabar nunggu spin off serial
ini, yaitu 'Nebulla' ( tentang orang tua Raib), serial Proxima Centaury (tentang
petualangan SP4RK, ST4R dan Ratu Callista), dan buku tentang Si Putih—kucing
Raib.
Sekian untuk resensi kali ini! Jika kamu tertarik silakan dibeli bukunya ya. Kalau mau yang no budget, cari teman yang sudah beli bukunya, yang penting jangan ilegal :') Terkadang kalian kepikiran nggak sih gimana perasaan penulis yang sudah susah payah buat cerita untuk penghidupan, karyanya diedarkan secara ilegal yang pastinya gratis? (Nggak berlaku buat penulis aja ya, hampir semua artist juga gini, Someg). Sampai ketemu di resensi selanjutnya, dan jangan tidur terlalu malam ya, nggak baik buat kesehatan, hehe. Ciao!
Tambahan : Maaf untuk kali ini nggak ada quotesnya, bukunya udah keburu dikembalikan :")
Untuk penulis Indonesia yang menulis sci-fi, menurut saya ini emang sangat bagus, dan banyak masuk pengetahuan-pengetahuan berharga. Tapi dari segi keseluruhan, aku kok kayak kurang puas gitu ya sama endingnya, dan sama keseluruhan ceritanya. Ditambah lagi, ada spinoff yang kurasa emang nggak penting-penting amat untuk di buat, seperti ratu calista, dan si putih. Mengapa baru di sebut sekarang coba? Kan manjang-manjangin, hadeuh.
ReplyDelete