Halo Someg! Akhir-akhir ini banyak banget
kata insecure muncul di
berbagai postingan yang berisi keluh kesah. Sebenarnya
apasih insecure itu? Nah,
insecure adalah sebuah kondisi mental yang menyebabkan
seseorang merasa tidak aman. Kondisi ini menyebabkan seseorang merasa cemas dan
takut secara berlebihan sehingga cenderung melakukan sesuatu dengan berhati-hati. Rasa
insecure berasal dari peristiwa traumatis, krisis, atau kerugian.
APA SAJA PENYEBAB INSECURE?
Ada banyak sekali penyebab-penyebab
kenapa kita bisa merasakan insecure. Baik itu dari faktor internal maupun
faktor eksternal. Dan yang paling berpengaruh biaanya adalah faktor dari orang
– orang terdekat kita. Baik itu keluarga, teman, bahkan sahabat bisa menjadi
pemicu terjadinya insecure.
Berikut
adalah faktor penyebab insecure:
1. Membandingkan dengan orang lain.
Contoh dari faktor keluarga misalnya oang tua
kamu suka membandingkan anaknya dengan anak oeang lain. Seperti ‘’Lihat anak
tetangga depan itu dapat juara lomba renang, nggak kayak kamu yang sukanya
rebahan dan main hp mulu!” Wah, padahal orang tua harus membimbing anaknya.
Karen seseorang anak membutuhkan orang terdekat sebagai dukungan. Bukan malah
membandingkan seprti ini, boleh saja sebenarnya membandingkan sebagai motivasi
anak tetapi alangkah baiknya mengingatkan secara baik-baik dan memberinya
dukungan. Karena tidak semua anak bisa di semua bidang.
2. Trauma karena peristiwa yang buruk.
Trauma adalah rasa dimana kita seringkali
merasa takut bahkan merasa selalu dihantui oleh peristiwa atau masalalu yang
kelam. Sehingga hal tersebut bisa menimbulkan rasa kecemasan yang berlebih dan
parahnnya lagi menimbulkan rasa tidak aman tadi yaitu insecure.
Misalnya nih, ada seorang anak pernah melihat
kedua orang tua yang sedang bertengkar kemudian saling meyakitkan dan berujung
penceraian. Dan pasti anak itu mengalami trauma berat dimasa depan akan
berfikiran seperti itu yang berfikir menikah bukanlah hal yang menyenangkan.
Karena apa yang ia lihat di realita kehidupan dia adalah yang seperti tadi.
Maka dari itu ia menjadi menutup diri dari hiruk piruk lingkungannya. Ia enggan
untuk bersosilisasi dengan orang lain karena ia memilki trauma terhadap suatu
kejadian.
3. Kita pernah gagal merasakan yang namaya
gagal.
Setiap orang pasti pernah merasakan yang
namanya gagal. Tidak ada orang yang hidupnya mulusmulus aja tanpa merasakan
ujian. Dan gagal itu bisa menjadi suatu ujan bagi kita. Ujian agar kita bisa
belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Kadang kala ketika kita gagal kita sering kali
bahkan kita sudah tidak mampu lagi untuk berbuat apa-apa. Berbagai pikiran
negtif pun datang menghampiri kita.
Seperti ketika kita ditolak disebuah perusahaan,
kita akan berfikir bahwa apakah penampilanku nggak menarik? Sehingga aku nggak
diterima untuk kerja disana. Atau, aku nggak sehebat mereka yang bisa kerja
disana? Dan yang lebih parahnya lagi ketika pikiran-pikiran negatif ini datang
kemudian tidak mengambil ini sebagai pelajaran. Tapi malah menjadikan kita
orang pesimis.
4. Timbulnya rasa untuk ingin menjadi orang
lain.
Mungkin ada sebagaian orang malah membenci
dirinya sendiri, lalu ia ingin menjadi seperti orang lain. Mebayangkan jika
menjadi orang lain akan tampak selalu bahagia. Padahal menjadi orang lain
bukanlah hal yang dibenarkan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya rasa percaya
diri pada dirinya dan memiliki self-eksteem yang rendah. Sehingga dapat membuat
diriny berpikir bahwa dirinya tak sebaik orang lain. Dirinya tak seberuntung
dan sebahagia orang lain. Dan hal ini yang sangat sering kita jumpai di
kalangan remaja di aman ini.
Be
yourself jadilah dirimu sendiri. Karena kamu tidak
akan bisa untuk terus berpura-pura menjadi orang lain. Karena ada saatnya akan
lelah mengikuti apa yang sebenarnya kita tidak mampu, tidak sanggup, jika
terus-terusan menyakiti dan membohongi diri.
Nah, semoga dari penjelasan diatas dapat kita
ambil hikmahnya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua yang sedang merasakan
insecure. Percayalah bahwa setiap manusia pasti memiliki kelebihan
masing-masing. Temukan kelebihan itu dan berfokuslah pada kelebihan kita
masing-masing.
DAMPAK INSECURE KEPANJANGAN
Rasa insecure terjadi dikarenakan
ketidakpastian atau gangguan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga orang yang
memiliki rasa insecure akan mengalami kepercayaan diri yang rendah, punya
masalah pada tubuhnya, hidup tidak terarah, atau merasa diabaikan oleh orang
lain.
Bahkan insecure yang berleihan dan tak kunjung
diatasi dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental serius. Seperti depresi,
gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, paranoid, gangguan makan, dan maslah
pada body image. Bahkan menurut psikolog bahwa insecure berkepanjangan tidak
baik.
Hal itu bisa saja membuat diri kita menjadi
pasif, contoh: jika ada seseorang yang mengajak kita untuk berbicara, seluruh
badan kita menunjukkan bahwa diri kita pasif, tidak mampu atau tidak nyaman
menyampaikan pendapat kita. Selain itu merasa insecure seara terus menerus juga
dapat menggangu mental.
Contohnya selalu memikirkan berlebihan ata
overthinking hal negatif tentang diri kita. Berujung sedih dan bahkan bisa
sampai ke titik menyakitii diri, bisa jadi mengangu menal kita.
Melihat dampak jangka panjang dari insecure
tersebut memang tidak bisa dianggap sepele. Bagaimanapun merasa insecure
sangatlah tidak bagus apalagi untuk kebahagian diri sendiri dan keseharian kita
juga akan terganggu.
Oleh karena itu untuk mengatasi rasa tersebut
itu sangat penting. Maka berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain,
karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Syukurilah
apa yang hingga kini kamu miliki dan jangan lupa untuk mencintai diri sendiri.
Cara
menghilangkan insecure :
Tidak perlu mementingkan rasa percaya diri
dengan ucapan kosong, jangan bandingkan dirimu dengan orang lain, temukan
kelebihan diri, fokuslah menjadi diri sendiri, ingatlah hal-hal baik yang sudah
dilakukan, bersyukur atas tuhan kasih.
Dalam islam, perasaan insecure termasuk salah
satu hal yang sebaiknya tidak dirasakan. Karena dalam surah At-Tiin ayat 44
telat tertulis bahwa “Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dengan
sebaik-baiknya”.
(By : Natasya Amalia)