Masuk Angin Menurut Medis
Penyakit masuk angin telah diyakini oleh
banyak orang Indonesia sebagai penyakit sungguhan. Bener apa beneer? Namun
hingga kini, belum ada bukti medis yang cukup mendukung klaim ini. Sehingga
dalam dunia medis, masuk ingin ini hanya dianggap sebagai mitos belaka. Dalam
dunia medis yang dikenal hanyalah malaise, yaitu ketika tubuh dalam kondisi
tidak fit yang menyebabkan rasa tidak enak badan seperti perut kembung,
pegal-pegal, pusing, pilek, mual, dan kedinginan. Sementara, konsep masuk angin
hanyalah konsep yang dikenal oleh orang Indonesia.
Fakta Tentang Gejala Masuk Angin
Karena dalam dunia medis belum ada
penelitian mengenai hal ini, berikut ini adalah beberapa fakta tentang gejala
masuk angin, sehingga Someg dapat meringankan gejalanya!
1. Perut Kembung
Salah satu gejala utama masuk angin ialah
perut yang terasa kembung. Orang-orang Indonesia menganggapnya karena ada
banyak angin yang masuk dan tertahan di perut, sehingga jika kentut maka
anginnya akan keluar. Padahal dalam kenyataannya, proses pencernaan sendiri
memang menghasilkan gas.
Terlalu banyak makan makanan tertentu bisa
memicu perut menjadi kembung. Buat yang memiliki riwayat penyakit maag pun,
perut kembung pun akan terjadi karena asam lambung meningkat. Selain karena
salah makan, kondisi ini juga bisa terjadi karena kamu telat makan atau
kebiasaan makan terlalu cepat.
2. Deam, Pilek, dan Kedinginan
Sama halnya dengan perut yang terasa
kembung, masuk angin juga dipercaya membuatmu demam, pilek, dan kedinginan.
Dalam dunia medis, hal ini disebut ‘flu like symptoms’. Hal ini bisa terjadi
karena kamu kehujanan atau terlalu lama berada di ruangan ber-AC. Gejala
semacam ini pun sebetulnya adalah gejala awal penyakit influenza. Selain itu,
juga bisa merupakan sinyal yang diberikan tubuh agar kamu beristirahat karena
terkena malaise. Nah, saat kondisimu membaik itu berarti sistem imun sudah
kembali bekerja maksimal.
Kerokan bukan cara mengatasinya, lalu
bagaimana caranya?
Bagi orang Indonesia, kerokan adalah
terapi pengobatan alternatif untuk meringankan gejala masuk angin. Padahal
kenyataannya, metode menggosok dan menekan bagian permukaan tubuh akan
menyebabkan nyeri pada kulit. Warna pada kulit pun merupakan pertanda pembuluh
darah halus (kapiler) di bawah permukaan kulit pecah. Inilah hal yang
sebetulnya membahayakan, sebab saat pembuluh darah tersebut pecah, maka bisa
menjadi sarang kuman dan menyebabkan infeksi lokal atau kondisi yang lebih
berat karena terbawa aliran pembuluh darah ke seluruh tubuh.
Nah, cara paling tepat untuk mengatasi
masuk angin ialah dengan meringankan gejala-gejalanya. Jika perutmu terasa
kembung, cobalah konsumsi enzim dalam bentuk tablet atau cairan bernama
alpha-D-galactosidase. Sementara, untuk gejala influenza kamu bisa mengonsumsi
obat non-aspirin, seperti acetaminophen, ibuprofen, sirup batuk, dan
dekongestan.
Nah udah pada tau kan tentang mitosnya
masuk angin.. Jangan sampai salah sangka lagi, ya! Masuk angin itu hanyalah
mitos.. Sekian dulu, sampai jumpa!
(By : Revalia Anindita)