Gara-Gara Indonesia
Oleh : Solfi Indah
Hai Someg! Mari kita sedikit mengorek masa
lalu sejenak...(uhuk) Someg tau gak sih, ternyata Indonesia adalah salah satu
penyebab pasukan Napoleon yang terkenal pada masanya kalah di Waterloo? Dan
cuma di Indonesia tentara Sekutu yang saat itu menjadi kekuatan terbesar di
dunia karena telah membuat Jerman dan Jepang takluk di Perang Dunia II dipukul
mundur di Surabaya! Keren bukan? Nah, kali ini Crewmeg akan kasih fakta
mengenai Indonesia yang perlu kita banggakan, sekaligus untuk membakar semangat
para pejuang bangsa masa kini! Check this out!
1. Hanya Bangsa Indonesia yang Merebut
Kemerdekaannya
Dari sekian banyaknya negara yang merdeka,
hanya sedikit diantaranya yang memperoleh kemerdekaannya dengan perjuangan
sendiri. Kita perlu bangga karena Indonesia adalah salah satu negara yang
memperoleh kemerdekaan dengan perjuangan membebaskan diri dari penjajah. Tak
sedikit dari negara-negara di dunia menjadi merdeka karena dihadiahkan oleh
negara penjajah. Misalnya kemerdekaan Filipina yang dihadiahkan oleh Amerika,
serta Malaysia, Singapura dan Brunei yang dihadiahkan oleh Inggris, dan masih
banyak lagi.
Ada pula negara yang merdeka setelah melepaskan
diri dari negara induk. Seperti Amerika yang merdeka setelah melepaskan diri
dari Inggris, Belanda yang merdeka setelah lepas dari Spanyol.
Ada juga bangsa yang merdeka karena negara
induk mereka terpecah. Sebagai contoh yaitu hancurnya Uni Soviet yang kemudian
diikuti kemerdekaan negara-negara di dalamnya.
Beruntungnya Thailand, Swiss dan
Afghanistan karena tidak pernah dijajah. Sebagai gantinya, negara-negara
tersebut menjadi buffer zone (daerah penyangga) antar penjajah agar
tidak saling berperang.
Namun, ada juga bangsa yang malah
kehilangan kemerdekaannya. Aborigin tidak pernah berhasil memerdekakan diri,
akhirnya benua kelahirannya dikuasai bangsa kulit putih yang menyebut negaranya
Australia. Adapun bangsa Indian yang saat ini menjadi minoritas di tanahnya
sendiri, yaitu Amerika. Maka dari itu, kita harus bangga karena
dalam diri kita mengalir darah pejuang bangsa Indonesia.
2. Hanya Bangsa Indonesia yang Menolak Bahasa Penjajah
Kalau Someg pergi ke Brazil, pasti Someg
akan menemui masyarakat di sana berbicara menggunakan bahasa Portugal. Ya,
Brazil dijajah Portugal selama 500 tahun. Malaysia dan India kalangan terdidiknya
juga menggunakan bahasa Inggris. Berbeda dengan bangsa lain, bangsa Indonesia
menolak bahasa penjajahnya. Bahkan, jauh sebelum Indonesia merdeka, ketika
masih dijajah Belanda, bangsa kita telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional, yaitu saat Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda. Inilah
kerennya Indonesia, dari sekian banyaknya bahasa daerah di Indonesia hanya satu
bahasa yang menjadi bahasa pemersatu sekaligus sebagai identitas bangsa yakni
Bahasa Indonesia.
3. Napoleon Kalah Perang Gara-Gara Indonesia
Indonesia menjadi salah satu penyebab
pasukan Napoleon, pasukan yang tidak terkenal pada masanya takluk oleh Inggris
di Waterloo. Mengapa demikian? Pada Juni 1815 Napoleon mempersiapkan tentaranya
untuk berperang di Waterloo. Semua perlengkapan sudah dipersiapkan secara
matang, namun ada satu yang meleset. Salah satu gunung di wilayah Indonesia
meletus. Yap, gunung Tambora yang terletak di Nusa Tenggara Barat meletus pada
10-15 April 1815, satu bulan sebelum perang Waterloo. Dengan kekuatan ledakan sekitar
1000 megaton TNT, letusan gunung Tambora diperkirakan empat kali lipat lebih
dahsyat dari letusan gunung Krakatau dan enam juta kali letusan bom atom di
Hiroshima. Letusan tersebut terdengar sejauh 2500km dan abunya jatuh sejauh 1300km
bahkan lemparannya mencapai Afrika. Letusan gunung Tambora mengubah iklim
dunia, termasuk Waterloo pada tahun 1815. Saat itu bulan Juni, seharusnya musim
panas tetapi malah turun salju. Napoleon gagal menghimpun pasukannya tepat
waktu, ini bukan kali pertama pasukan Napoleon kalah, tetapi kekalahan di
dataran rendah Belgia ini menjadi akhir karir Napoleon dan mengubah peta dunia.
4. Kekalahan Sekutu setelah PD II Hanya Terjadi di Surabaya
Setelah Perang Dunia II berakhir, tidak ada
bangsa manapun yang berani melawan sekutu karena mereka begitu ditakuti. Jerman
dan Jepang sudah mampu mereka taklukkan, praktisnya hanya Sekutu kekuatan
satu-satunya di dunia pada saat itu. Tetapi tidak di Indonesia, tepatnya di
Surabaya, mereka menghadapi pertempuran terdahsyat sejak berakhirnya Perang
Dunia II, dan mereka kalah! Pertempuran tersebut mengisahkan tentang perjuangan
arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari jajahan bangsa
asing sekaligus adanya beberapa kekeliruan atau miskomunikasi antara tentara Inggris
yang ada di Jawa dengan tentara Inggris yang ada di Jakarta yang berakhir
dengan tercetusnya pertempuran 10 Nopember di Surabaya. Karena sengitnya
pertempuran dan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan, setelah pertempuran ini
jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap digantikan
oleh pasukan Belanda. Pertempuran tersebut hingga saat ini dikenang dan
diperingati sebagai Hari Pahlawan.
5. Usia Pemuda Indonesia Lebih Matang
Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah
Pemuda dipelopori oleh para pemuda Nusantara yang usianya pada saat itu
rata-rata dua puluh tahunan atau tidak lebih dari tiga puluh tahun.
Dibandingkan dengan generasi muda saat ini, bisa dikatakan pemuda Indonesia di
masa pergerakan tingkat kedewasaan dan kematangannya 20 tahun lebih cepat. Pada
usia semuda itu mereka sudah mempunyai tekad kuat untuk bersatu. Sudah memiliki
tekad kuat untuk mengesampingkan ego masing-masing untuk menetapkan bahasa
persatuan yang bukan bahasa daerah mereka. Pemuda lain yang aktif dalam
pergerakan nasional misalnya Semaun, ia berusia 18 tahun ketika menjadi ketua
Sarekat Islam Semarang. Di Indonesia juga pernah berdiri Tentara Pelajar yang
menjadi andalan dalam perang kemerdekaan, bahkan ada beberapa diantara mereka
berumur 13 tahunan.
Nah, itu aja yang bisa Crewmeg share
ke kalian. Intinya Someg sekalian harus berbangga telah hidup di Indonesia ini,
tanah yang kaya akan bentang alam, keragaman suku, keunikan budaya serta
sejarahnya. Daripada asik mencibir, menertawakan kekurangan negara sendiri dan
membandingkannya dengan negara lain, alangkah baiknya kita sebagai generasi penerus
bangsa ikut serta mempertahankan sekaligus membangun bangsa Indonesia ini agar
lebih baik. Percaya kalau kalian pasti bisa! Salam JAS MERAH! Jangan
sekali-kali melupakan sejarah!
Sumber : buku "Gara-Gara Indonesia"
oleh Agung Pribadi